Apa Itu NGINX? Fungsi dan Cara Kerjanya

Ketika kita berbicara tentang pengembangan web, tidak ada keraguan bahwa server web memainkan peran penting. Salah satu server web yang menjadi populer di kalangan pengembang adalah NGINX. 

Namun, apa itu sebenarnya NGINX? Apa fungsi utamanya dan bagaimana cara kerjanya? Dalam artikel ini, kita akan menjelajah lebih dalam tentang NGINX.

Apa Itu NGINX?

NGINX (dibaca “Engine-X”) adalah perangkat lunak server web open source yang juga dapat berfungsi sebagai reverse proxy, load balancer, mail proxy, dan HTTP cache. Dikembangkan oleh Igor Sysoev dan pertama kali dirilis pada tahun 2004, NGINX dirancang untuk menangani masalah C10k, yaitu kemampuan sebuah server web untuk menangani ribuan koneksi secara bersamaan.

Berkat desain dan arsitekturnya yang ringan dan modular, NGINX sekarang digunakan oleh banyak situs web terbesar di dunia, termasuk Netflix, Airbnb, LinkedIn, dan lainnya. NGINX juga menjadi populer di kalangan pengembang modern yang mengimplementasikan arsitektur berbasis mikroservices.

Fungsi NGINX

Server Web

Fungsi utama NGINX adalah sebagai server web. Dalam konteks ini, NGINX menerima permintaan HTTP atau HTTPS dari klien (biasanya browser web), dan mengirimkan kembali respons berisi konten yang diminta, seperti halaman HTML, gambar, atau video.

Reverse Proxy

NGINX juga dapat berfungsi sebagai reverse proxy. Dalam skenario ini, NGINX menerima permintaan dari klien dan meneruskannya ke server lain. Setelah server tersebut mengirimkan respons, NGINX menerima respons tersebut dan meneruskannya kembali ke klien. Fungsi ini berguna untuk distribusi beban, peningkatan keandalan, dan peningkatan keamanan.

Load Balancer

NGINX dapat digunakan sebagai load balancer untuk mendistribusikan permintaan klien ke beberapa server. Ini memungkinkan aplikasi untuk menangani lebih banyak permintaan dan memastikan bahwa jika satu server gagal, permintaan dapat dialihkan ke server lain.

Mail Proxy

NGINX juga mendukung fungsi mail proxy, memberikan kemampuan untuk melewatkan, mendistribusikan, dan mengotentikasi SMTP, POP3, dan IMAP traffic.

HTTP Cache

Dengan fungsi HTTP cache, NGINX dapat menyimpan dan menyajikan respons HTTP yang sebelumnya telah diambil dari server asal. Ini membantu meningkatkan kecepatan respons dan mengurangi beban pada server asal.

Cara Kerja NGINX

NGINX dirancang dengan pendekatan asinkron, berbasis event, dan non-blocking. Ini berarti bahwa NGINX dapat menangani banyak koneksi secara bersamaan tanpa perlu membuat proses atau thread baru untuk setiap koneksi, seperti pada model tradisional.

Ketika klien mengirimkan permintaan ke NGINX, NGINX pertama-tama memeriksa konfigurasinya untuk menentukan bagaimana memproses permintaan tersebut. Konfigurasi ini dapat mencakup penentuan server mana yang harus memproses permintaan, aturan untuk caching, dan lainnya.

Setelah memproses permintaan, NGINX mengirimkan respons kembali ke klien. Jika NGINX diatur untuk melakukan caching dan respons tersebut dapat di-cache, NGINX akan menyimpan salinan respons tersebut untuk digunakan pada permintaan berikutnya.

Kesimpulan

NGINX adalah perangkat lunak server web yang sangat kuat dan fleksibel, dengan kemampuan untuk berfungsi sebagai reverse proxy, load balancer, mail proxy, dan HTTP cache. Dengan desainnya yang asinkron dan berbasis event, NGINX dapat menangani ribuan koneksi secara bersamaan, menjadikannya pilihan yang populer untuk situs web berkinerja tinggi dan aplikasi berbasis mikroservices.


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak